Universitas San Pedro Dikelola Manajemen Baru

Universitas San Pedro (USAP) yang bernaung di bawah Yayasan Servas Mario Foundation, sejak Kamis 17 Januari 2020 telah di alih kelola oleh pengurus manajemen yang baru di bawah pimpinan Ketua Yayasan baru Pdt. Yonson G Dethan. Yayasan sebelumnya dipimpin oleh Pati Servasius.

Hal ini disampaikan Pati Servasius kepada VN di ruang Rektor Universitas San Pedro, Selasa (21/01) sore.

Pergantian alih kelola berdasarkan akta notaris.

“Pada tanggal 17 Januari 2020 telah berlangsung secara hukum dan sah bahwa pengurus Yayasan Servas Mario yang lama dengan pembina Ibu Agnes, Pengawas Stenli, Ketua Yayasan Pati Sarvasius dan sekretaris Lisa, bendahara Debi Elisabet, mengundurkan diri dan menyerahkan atau menghibahkan alih kelola Universitas San Pedro kepada pengurus yang baru Pdt. Yonson Dethan,” jelas Servasius.

Ia mengatakan selama empat tahun USAP beroperasi di NTT, secara administratif semua berjalan baik. Meski ada berbagai kekurangan namun untuk Perguruan Tinggi yang baru, tercatat dalam pangkalan data termasuk yang terbaik di NTT.

Ia berharap, dengan adanya alih kelola ini, perjalanan dari proses manajemen San Pedro akan semakin lebih baik. Terutama persiapan reakreditasi yang akan dilaksanakan bulan Februari dapat dilanjutkan dengan seksama oleh pengurus yang baru.

“Harapan saya ke depan semua dosen harus ditingkatkan kualitas program dua bahasa, pelatihan bahasa Inggris kepada para mahasiswa terus dilaksanakan. Untuk itu saya harapkan dukungan dari pengurus yang baru untuk terus melaksanakan amanah daripada pengurus yayasan yang lama agar tujuan visi dan misi dapat tercapai,” pintanya.

Ketua Yayasan Servas Mario Foundation, yang baru, Pdt. Yonson Dethan yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Reformasi Noelbaki dan Pendeta ICHTUS Reformasi NTT, dalam kesempatan yang sama merasa sangat bersyukur karena telah dilibatkan untuk menjadi bagian dari pada kemajuan Universitas San Pedro ke depan.

Baginya, ini merupakan tanggungjawab besar yang harus dijalankan dengn baik demi kemulian nama Tuhan. Sebagai pelayan Tuhan, ia bukan hanya bekerja di gereja tetapi ingin berkontribusi di bidang pendidikan.

Ia berprinsip semua profesi harus melalui pendidikan sehingga ia bersyukur bisa terlibat langsung dalam memajukan San Pedro.

“Kami mimpi anak itu berhasil, bukan hanya berhasil di pendidikan saja tapi juga berhasil memiliki karakter dan mental sehingga anak bisa menjadi berkualitas ke depannya,” ujarnya.

Ia berharap mahasiswa San Pedro mampu menciptakan berbagai inovasi baru. Ia ingin agar mahasiswa USAP dapat menjadi mahasiswa yang pintar dan berkualitas dan memiliki mental yang berkarakter.

“Mahasiswa pintar tapi jangan sampai sombong, pintar jangan sampai lupa diri, pintar jangan sampai lupa Tuhan dan pintar jangan sampai merusak orang lain. Oleh karena itu kita ingin berkolaborasi dengan semua ilmu agar bukan hanya belajar untuk mendapatkan nilai tetapi belajar untuk hidup,” harapnya.

Albert Riwu Kore, salah satu pengurus baru menambahkan tertarik bergabung semata-mata untuk membantu pendidikan San Pedro menjadi lebih baik sehingga akselerasi dan peningkatan mutu pendidikan akan lebih bermanfaat bagi mahasiswa dan semua manajemen.

“Nama Yayasan masih seperti yang dulu, tenaga dosen, anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga pun tidak berubah masih seperti yang dulu hanya manajemennya saja yang diganti,” jelasnya menegaskan.

Ia juga menjelaskan kepengurusan ini merupakan kolaborasi antara dua pimpinan gereja yakni Kristen Protestan dan juga Katolik. Dimana sebagai Rektor, P. Dr. Bertolomeus Bolong, OCD, sebagai salah satu Pimpinan di OCD dan Ketua Yayasan yang baru Pdt Yonson G Dethan sebagai pimpinan gereja reformasi.

“Ini Universitas pertama di NTT bahkan di Indonesia yang di kelola bersama oleh dua pimpinana agama. Perpaduan dan kolaborasi ini akan luar biasa ke depannya,” ujarnya.

Rektor Universitas San Pedro P. Dr. Bertolomeus Bolong, OCD berharap dengan adanya alih kelola yang baru ini, tujuan dan harapan dari USAP dapat tercapai dan akan berkembang lebih baik, berkualitas, bermutu sesuai dengan visi dan misi yang ada di San Pedro sendiri.

Ia mengatakan di tahun 2020 ini, USAP akan mengadakan wisuda perdana namun setelah urusan berkaitan dengan reakreditasi menuju B ini selesai dilaksanakan.

Ia berharap dengan manajemen yang baru akan lebih mempercepat proses reakreditasi Universitas San Pedro sehingga bisa melaksanakan wisuda perdana setelah 4 tahun San Pedro beroperasi di Kupang NTT.

“Saat ini mahasiswa yang aktif berjumlah 268 mahasiswa, jika reakreditasi telah selesai maka kami akan wisuda perdana di tahun ini,” ungkap Pastor Berto. (bev/ol)

Artikel ini telah tayang di Victory News dengan judul Universitas San Pedro Di Kelola Manajemen Baru, https://www.victorynews.id/universitas-san-pedro-di-kelola-manajemen-baru/
Publisher : Sinta Tapobali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *